Mentari pagi menyinari tenda-tenda kami yang berdiri kokoh di kaki Gunung Dempo. Udara sejuk khas pegunungan langsung menyambut kami, membasuh sisa kantuk setelah tidur beralaskan tikar dan selimut tipis. Aroma kopi tubruk dari perapian pagi terasa begitu nikmat, menghangatkan tubuh dan jiwa. Kemah kali ini terasa istimewa, bukan hanya karena pemandangannya yang menakjubkan, tapi juga karena kebersamaan yang terjalin.
Kami, anak-anak Karang Taruna Desa Tanjung Baru, berbagi tugas dengan riang. Ada yang sibuk menyiapkan sarapan, ada yang membersihkan area perkemahan, dan ada pula yang asyik bercerita sambil menikmati indahnya alam. Suasana begitu akrab, tawa canda menggema di antara pepohonan rindang.
Siang hari kami diisi dengan berbagai kegiatan seru. Mulai dari mendaki bukit kecil di dekat perkemahan, bermain "capture the flag" dengan penuh semangat, hingga belajar membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan alam. Kami juga belajar mengenal berbagai jenis tumbuhan dan hewan di sekitar perkemahan, mendapatkan pengetahuan baru yang bermanfaat.
Malam hari tiba, kami berkumpul mengelilingi api unggun. Sambil memanggang jagung dan ubi, kami bernyanyi bersama, berbagi cerita, dan saling bercanda. Langit malam dihiasi bintang-bintang yang berkelap-kelip, menambah keindahan suasana. Cerita-cerita mistis tentang Gunung Dempo pun bermunculan, menambah sensasi tersendiri.
Keesokan harinya, dengan hati yang berat, kami harus berkemas dan meninggalkan perkemahan. Namun, kenangan indah selama kemah akan selalu terukir dalam hati. Kami pulang dengan membawa banyak pengalaman berharga, persahabatan yang semakin erat, dan kenangan yang tak terlupakan. Kemah di kaki Gunung Dempo ini bukan hanya sekadar kegiatan, tetapi juga sebuah pembelajaran tentang kebersamaan, kehidupan alam, dan arti persahabatan yang sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar