Selamat Datang di Blog WANTOO!!

Jumat, 16 Mei 2025

Maling kundang


 Dahulu kala, hiduplah seorang wanita tua bersama anak laki-lakinya yang bernama Malin Kundang di sebuah kampung nelayan. Mereka hidup sederhana. Sang ibu sangat menyayangi Malin, dan berharap kelak ia menjadi anak yang sukses.


Ketika Malin sudah cukup dewasa, ia meminta izin kepada ibunya untuk merantau ke kota demi mencari kehidupan yang lebih baik. Dengan berat hati, sang ibu mengizinkan dan melepas kepergian anaknya.


Tahun demi tahun berlalu, namun Malin tidak pernah kembali. Hingga suatu hari, sebuah kapal megah berlabuh di pelabuhan. Orang-orang kampung gempar, karena di atas kapal itu ada seorang saudagar kaya bersama istri cantiknya. Sang ibu pun terkejut ketika mengenali bahwa itu adalah anaknya, Malin Kundang.


Dengan penuh haru, sang ibu berlari mendekati Malin dan memeluknya. Namun, Malin malu mengakui ibunya di hadapan istri dan anak buah kapalnya. Ia mengusir ibunya dan berkata, “Aku bukan anakmu! Perempuan miskin sepertimu tidak mungkin ibuku!”


Sang ibu sangat sedih dan sakit hati. Ia lalu berdoa kepada Tuhan agar anaknya yang durhaka itu diberi pelajaran. Tak lama setelah kapal Malin berlayar kembali, badai besar datang. Petir menyambar kapal itu, dan dalam sekejap, kapal Malin hancur. Ia sendiri berubah menjadi batu.


Konon, batu Malin Kundang masih bisa dilihat di Pantai Air Manis, Sumatera Barat, sebagai pengingat tentang akibat durhaka kepada orang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kacil yang bijakšŸ’„

 Pada suatu hari yang cerah, si Kancil berjalan-jalan di tepi sungai. Ia sedang lapar dan ingin menyeberangi sungai untuk mencari makanan di...