Di sebuah desa kecil yang berbatasan langsung dengan hutan lebat bernama Hutan Nirwana, hiduplah seorang gadis bernama Masrsya. Ia bukan gadis biasa. Sejak kecil, ia bisa berbicara dengan hewan-hewan dan mendengar bisikan pepohonan.
Masrsya tumbuh menjadi penjaga hutan. Ia selalu membawa tongkat kayu tua pemberian neneknya—tongkat yang bisa menyala ketika ada bahaya di sekitar hutan. Setiap pagi, ia berjalan menyusuri hutan, memastikan tak ada yang mengganggu kedamaian tempat itu.
Suatu hari, seekor rusa putih berlari ke arah Masrsya dengan panik.
“Masrsya! Ada sekelompok penebang yang memasuki wilayah suci!” teriak rusa itu.
Dengan cepat, Masrsya berlari menuju sumber suara gergaji mesin. Ia melihat beberapa orang sedang menebang pohon-pohon besar yang sangat tua.
“Aku mohon, hentikan!” teriak Masrsya.
Para penebang hanya tertawa. “Ini hanya pohon! Kami dibayar mahal untuk ini!”
Tiba-tiba, tongkat Masrsya bersinar terang. Angin kencang berhembus dari segala arah. Dari balik pepohonan, keluar harimau, elang, dan ular besar. Mereka berdiri di samping Masrsya, seolah berkata: “Ini rumah kami.”
Ketakutan, para penebang lari tunggang langgang. Hutan pun kembali tenang.
Sejak hari itu, tak ada lagi yang berani merusak Hutan Nirwana. Nama Masrsya dikenal sebagai Penjaga Hutan Suci, pelindung makhluk dan alam yang tak bisa berbicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar